Gowesku

Gowesku, Komunitas Sepedaku

Bernard van Aert: Optimis di Olimpiade Paris 2024 dengan Sepeda ‘Murah’

Atlet balap sepeda Indonesia Bernard van Aert (kedua dari kiri) dan Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 Anindya Bakrie (kedua dari kanan). (Foto : ANTARA/RAUF ADIPATI)

Atlet balap sepeda Indonesia, Bernard van Aert, tetap optimis dan menunjukan semangat tinggi untuk tampil di Olimpiade Paris 2024. Meskipun sepeda yang digunakan tergolong “murah” namun tak menyurutkan semangatnya untuk tampil maksimal di Olimpiade.

Pada olimpiade Paris 2024, Bernard akan tampil dinomor Omnium, salah satu nomor balap sepeda yang paling menantang, karena melibatkan empat kategori balapan.

Berbeda dengan sepeda yang digunakan para pesaingnya, yang dibuat khusus sesuai kebutuhan dan ukuran tubuh atlet, sepeda yang digunakan Bernard adalah sepeda pabrikan untuk kebutuhan massal.

“Pengaruhnya ada, tetapi tidak terlalu membebani saya. Yang penting adalah bagaimana saya bisa memberikan performa terbaik dengan sepeda ini. Itulah target saya. Melihat dari balapan-balapan sebelumnya, semua sudah berdasarkan data,” kata Bernard saat ditemui usai latihan di Velodrome, Jakarta, dilansir dari laman Antara, Selasa (18/6).

Pembalap sepeda berusia 26 tahun ini mengatakan tak akan memperhatikan sepeada para lawannya yang memiliki harga jauh lebih tinggi dibandingkan sepedanya.

“Jadi, bagaimana saya bisa memaksimalkan hasil dengan persiapan yang ada. Semoga puncak performa saya tercapai di sana dengan sepeda ini. Saya tidak memperhatikan sepeda lawan,” tegasnya.

Sepeda Seharga Rp 500 Juta

Bernard van Aert (Foto: NOC Indonesia)

Pelatih Bernard, Dadang Haries Poernomo, juga mengakui bahwa sepeda yang digunakan para pesaing jauh lebih baik karena sudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing atlet, seperti yang digunakan atlet-atlet dari Jepang, Inggris, Prancis, dan Malaysia.

“Kalau kita berbicara tentang melawan negara-negara tersebut, kita memang masih tertinggal di sektor ini. Harga sepeda mereka juga menurut saya sudah tidak masuk akal. Bahkan, sepeda Jepang saat rilis ditawarkan seharga kurang lebih Rp 2 milyar,” tutur Dadang.

Sebagai perbandingan, sepeda yang akan digunakan Bernard di Olimpiade Paris 2024 bernilai sekitar Rp 500 juta.

“Kami saat ini masih memaksimalkan performa Bernard dengan peralatan yang terbaik yang kita miliki,” ucap Dadang.

Pada Olimpiade Paris 2024, Bernard akan mengakhiri puasa partisipasi balap sepeda nomor track Indonesia di ajang olahraga terbesar tersebut. Meski lebih sering membalap di nomor road race, Bernard mengaku tidak sulit untuk beradaptasi ke balap sepeda nomor track.

Bernard saat ini tergabung dengan Mula Cycling Team masih akan mengikuti sejumlah balapan sebagai persiapan untuk Olimpiade. Ajang terdekat, Bernard akan tampil di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) balap sepeda di Batam, sebelum terbang ke Spanyol dan Italia untuk mengikuti balapan road race dan track menjelang penampilannya di nomor Omnium putra pada Olimpiade Paris 2024. (robi)

Tinggalkan Balasan