
HUT Indonesia Folding Bike ke-18 Tahun
Gowesku.com – Suasana Sabtu pagi, 3 Mei 2025 di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, mendadak berubah dipenuhi para pencinta sepeda lipat (seli). Sesekali diselingi derai tawa, suara kayuhan sepeda berpadu memeriahkan perayaan ulang tahun (HUT) ke-18 Indonesia Folding Bike (IDFB), komunitas sepeda lipat terbesar di Indonesia.
Sebanyak 400 pesepeda dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Subang, Batam, hingga Palangkaraya hadir memeriahkan event yang digelar di kawasan perumahan Southcity yang berhadapan langsung dengan Lapangan Terbang, Pondok Cabe, Tangsel, Banten.
Mereka berkumpul bukan hanya untuk merayakan, tapi juga untuk bersilaturahmi dan menunjukkan bahwa semangat komunitas sepeda lipat masih menyala.

Perayaan dimulai dengan gowes santai sejauh 10 kilometer mengelilingi kawasan Pondok Cabe yang dikenal memiliki rute menantang. Trek lintasan berupa tanjakan dan turunan menjadi ujian ringan yang justru menambah keseruan acara. Peserta tampak menikmati setiap kayuhan, sembari saling menyapa dan menyemangati.
“Saya hanya ingin menunjukkan bahwa pesepeda lipat masih ada dan eksistensinya nyata. Sepeda belum “kiamat”,” ujar Ketua IDFB Purwanti, atau lebih akrab disapa Tante Ipung.
Setelah lelah berkeringat, peserta disambut dengan panggung hiburan yang menyuguhkan hiburan musik dalam suasana kekeluargaan. Suasana semakin meriah ketika panitia mengundi hadiah doorprize. Dua sepeda lipat menjadi hadiah utama, para peserta pun tak beranjak dari tempatnya, menunggu keberuntungan.
“Jangan pulang dulu, siapa tahu lu dapat hadiah sepeda,” ujar salah satu peserta mencoba menahan temannya untuk tidak meninggalkan tempat acara.
Dukungan Terhadap Industri Sepeda
Tak sekadar bersenang-senang, momen hari jadi ini juga menjadi wujud nyata dukungan IDFB terhadap industri sepeda di Indonesia. Tante Ipung menekankan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk kontribusi kecil untuk memajukan industri sepeda di Tanah Air yang tengah lesu.
“Kami tak hanya mendukung produsen sepeda lokal, tapi juga mendukung program pemerintah menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan bebas polusi,” ucap Tante Ipung.
Antusiasme Peserta
Antusiasme peserta juga terlihat dari berbagai komunitas. Deden salah satunya dari peserta yang berasal dari komunitas sepeda lipat Subang mengaku, senang karena di acara ini bisa bersilaturahmi dengan komunitas sepeda lipat yang berasal dari daerah lainnya.
“Kami dari Subang datang 10 orang. Walau sepeda lipat di daerah kami minoritas, tapi kami solid. Acara ini seru dan kami harap tahun depan lebih meriah lagi.”
Sementara itu, Indra Budi Nugroho dari komunitas HASI, komunitas sepeda lipat pertama di Kota Palangkaraya, memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini.
“Kami anggap ini seperti mini Jamselinas. Luar biasa semua komunitas bisa kumpul, kami ucapkan terima kasih untuk IDFB.”
Ulang tahun ke-18 IDFB membuktikan bahwa semangat bersepeda dan berkumpul tetap hidup, dan jadi pilihan gaya hidup sehat, ramah lingkungan, dan penuh kebersamaan.(*)